Translate

Uang Dan Menjadi Kaya Tidak Akan Bisa Membuat Kita Lebih Bahagia

Benarkah uang bisa membuat kita lebih bahagia?
Photo by : Tax Credits Source : Flickr.Com
Beberapa waktu lalu penulis membaca berita tentang seorang artis youtube terkenal yang mempunyai penghasilan 4.5 juta Euro dalam satu tahun, atau sekitar 71 milyar Rupiah pertahun. Mungkin anda juga pernah mendengar namanya, dia menggunakan akun youtube bernama pewdiepie. Seorang artis youtube yang mendapatkan penghasilan melalui video lucu dimana dia mengomentari game-game terkenal.

Dalam berita itu disebutkan bahwa, Pewdiepie atau yang bernama asli Felix Kjellberg mengatakan bahwa "saya benar-benar berpikir bahwa uang tidak akan membuatmu bahagia, kebahagiaan saya tidak bertambah, saya sekarang bahagia seperti saya bahagia pada lima tahun yang lalu (sebelum menjadi terkenal), memang saya bahagia bahwa saya tidak harus berpikir mengenai membayar kontrakan sekarang, tapi lebih dari itu tidak banyak hal berubah".

Kemarin, penulis lagi-lagi membaca berita serupa. Kali ini dari pencipta game terkenal Minecraft, Markus Persson. Dia menjual game buatannya yaitu minecraft pada perusahaan besar yang mungkin sudah kita kenal baik, yaitu Microsoft. Dari penjualannya tersebut Persson mendapatkan uang sebesar 2.5 Milyar US Dollar, atau sekitar 35 trilyun Rupiah. Dia bahkan menjadi lebih kaya dibandingkan dengan Jay-Z dan Beyonce dua penyanyi terkenal yang memiliki aset sekitar 70 Juta US Dollar.

Tapi walaupun demikian, lagi-lagi dalam berita tersebut dikatakan bahwa "Saya nongkrong bareng orang-orang terkenal di Ibiza, melakukan apapun yang saya mau, tapi saya tidak pernah merasakan benar-benar terasingkan seperti ini." Intinya adalah dia mempunyai banyak uang dan bisa berbaur dengan orang-orang terkenal, tapi dia tetap merasa kesepian. Bahkan di berita tersebut juga dikatakan bahwa dia menemukan wanita idamannya tapi dia ditinggalkan oleh wanita tersebut, karena takut dengan gaya hidupnya dan wanita tersebut pergi dengan seseorang yang lebih "normal".

Dari berita-berita diatas benarkah uang tidak akan bisa membuatmu lebih bahagia? padahal disini saya sebagai penulis sedang berjuang keras untuk menghasilkan banyak uang melalui blog ini, dan tidak terbayang bagaimana seorang artis youtube dan pembuat game bisa sekaya itu. Tapi walaupun demikian, uang yang tidak membuat kita lebih bahagia sebenarnya sudah dijelaskan melalui teori psikologi, salah satu teori psikologi yang menjelaskan tentang kebahagiaan adalah teori Subjective-Well Being dari Diener.

Kebahagiaan adalah salah satu pertanyaan terbesar dari filsuf-filsuf sepanjang sejarah. Kebahagiaan menurut mereka adalah salah satu motivasi terbesar manusia untuk berperilaku. Tapi apa yang membuat seseorang bisa jadi lebih bahagia? itulah pertanyaan terbesar yang sering ditanyakan. Diener mencoba merumuskan kebahagiaan tersebut melalui teorinya yaitu teori Subjective-Well Being.  Diener mengatakan bahwa ada dua kategori untuk menjelaskan tentang kebahagiaan.

1. Kepuasan Hidup

Diener mengatakan bahwa, seseorang bahagia tergantung standar bahagia yang dia miliki. Mereka menjadi bahagia tergantung dari seperti apa orang tersebut mengartikan kebahagiaan. Ketika dia memiliki banyak uang dan bisa berfoya-foya dengan uang tersebut, tapi dia sendiri tidak menganggap itu adalah sebuah kebahagiaan, maka dia tidak akan merasakan bahagia.

Tapi, kita juga terkadang melihat ada orang-orang yang kelihatan hidup serba cukup, tidak kaya tapi cukup. Hidup mereka biasa saja tapi mereka terlihat bahagia dan tersenyum senang. Karena mungkin bahagia bagi mereka bukanlah banyak uang tapi kumpul bersama keluarga, mungkin hal itu sudah tercukupi bagi mereka sehingga mereka merasakan kebahagiaan. Bahkan ketika mereka tidak memiliki banyak uang.

2. Keseimbangan Perasaan

Kategori yang kedua dari Diener ini lebih menekankan pada pengalaman emosi yang menyenangkan. Apakah seseorang dalam kehidupannya merasakan lebih banyak emosi positif atau emosi negatif. Mungkin anda juga pernah merasakan ketika tidak memiliki uang, tapi tetap bisa bermain bersama teman-teman, mungkin bukan di tempat mewah, hanya mengobrol dan bercanda di warung kopi misalnya. Hal tersebut terkadang sudah membuat kita sangat bahagia.

Atau ketika kita sedang memiliki masalah, dan orang-orang yang kita sayangi -apakah itu anak, istri, orang tua, teman, dsb- datang kepada kita dan menghibur kita, lalu mereka tersenyum dan tertawa bersama kita. Kita merasakan lebih bahagia bahkan mungkin akan lupa dengan masalah kita.

Dalam artikel yang dikeluarkan oleh Diener juga, dia mengatakan bahwa penelitian menunjukan bahwa uang sebenarnya mempengaruhi kebahagiaan, tapi itu ketika kondisi seseorang benar-benar parah, benar-benar miskin. Sampai-sampai dia tidak bisa mencukupi kebutuhan sehari-hari, dan kebutuhan-kebutuhan pokok lainnya seperti pendidikan dan kesehatan.Tapi ketika kebutuhan pokok seseorang terpenuhi, penghasilan dan uang menjadi tidak begitu berpengaruh terhadap kebahagiaan, bahkan ketika penghasilan seseorang meningkat drastis tapi kebutuhan mereka sudah terpenuhi maka mereka tidak akan menjadi lebih bahagia.

Dari uraian di atas kesimpulannya adalah, uang saja tidak akan membuat kita bahagia. Uang membuat kita bahagia ketika hal tersebut memenuhi kebutuhan pokok kita, seperti bisa makan, punya rumah, dan punya pakaian yang cukup. Tapi lebih dari itu semuanya tidak akan begitu berubah, karena sisanya adalah bagaimana kita melihat dan memaknai hidup kita. Apakah kita adalah seseorang yang bahagia atau tidak?

Sebuah kutipan menarik dari salah seorang kaisar roma, Marcus Aurelius adalah "seseorang tidak akan merasa bahagia, jika dia tidak berpikir bahwa dia bahagia." Bahkan seseorang yang memiliki segalanya bisa merasakan tidak bahagia, jika dia berpikir bahwa dia tidak bahagia. Tapi sebaliknya, orang yang biasa-biasa saja dan segalanya serba cukup, dia bisa merasakan bahagia ketika dia mensyukuri dan berpikir bahwa hidupnya merupakan kebahagiaan.

Selain itu juga, perlu ada pengalaman-pengalaman terkait emosi positif. Kenapa orang-orang sangat kaya seperti Mark Zuckerberg, atau Christiano Ronaldo sering mendonasikan uang mereka, sering berbuat baik. Mungkin karena mereka mencari pengalaman emosi positif, pasti ada rasa bangga dan rasa bahagia ketika kita bisa menolong orang lain yang kesulitan?

Terakhir, mari kita renungkan sama-sama apa sebenarnya yang membuat kita bahagia? apa yang sebenarnya kita inginkan dalam hidup kita? Uangkah, kekuasaankah, pujiankah, bermaen game kah? Atau sebenarnya ada hal yang lain yang kita ingin kan, hal yang lebih esensial bagi diri kita.

Akhir kata, semoga artikel ini bermanfaat :)
Jika dirasa bermanfaat silahkan share pada teman-teman ataupun orang-orang yang anda sayangi karena mungkin mereka membutuhkan :D

Source :

Diener, E., (1984), subjective well-being, Psychological Bulletin, 95, American Psychological Assosiciation

Morce, F., (8 Juli 2015), YouTube's PewDiePie talks money: 'It doesn't make you happy', Diunduh dari http://www.bbc.co.uk/newsbeat/article/33441827/youtubes-pewdiepie-talks-money-it-doesnt-make-you-happy

Makkuch, E. (30 Agustus 2015), "I've Never Felt More Isolated," Says Billionaire Minecraft Creator. Diunduh dari http://www.gamespot.com/articles/ive-never-felt-more-isolated-says-billionaire-mine/1100-6430171/

2 comments:

  1. bahagi itu sederhana , ga punya uang bs jaim breng tmn :v

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul :) bahagia itu sederhana. Dengan berpikir bahwa kita bahagia kita akan bahagia walaupun kita tidak punya uang.

      Tapi ketika kita punya segalanya, jika kita berpikir bahwa kita tidak bahagia maka kita tidak akan pernah bahagia :)

      Delete

Silahkan tinggalkan jejak dengan berkomentar

"Mohon untuk tidak memberikan komentar yang berbau SARA,pornografi atau pesan negatif lainnya, karena akan kami hapus dari postingan ini"