Translate

Masalah Attachment Pada Orang Tua Anak : Dependensi

Hubungan orang tua anak adalah hubungan sekali seumur hidup.
Tanggung jawab orang tua adalah membangun attachment yang baik dengan anak
sehingga mereka bisa tumbuh dan berkembang dengan baik 

Beberapa waktu yang lalu penulis membahas mengenai masalah attachment, yaitu mengenai apa yang terjadi jika anak diabaikan oleh orang tua, apa yang terjadi jika orang tua tidak memenuhi kebutuhan psikologis pada anak, apa yang terjadi jika jika anak tidak menjalin hubungan emosi yang kuat dengan para pengasuhnya, walaupun sebenarnya kebutuhan fisik mereka terpenuhi.

Secara singkat, ketika anak-anak tidak terpenuhi kebutuhan emosinya mereka akan mengembangkan berbagai perilaku yang tidak sesuai ketika sudah dewasa. Bahkan di beberapa kasus pengabaian yang sangat parah, akibat yang dirasakan tidak hanya pada perilaku psikologis saja, kerusakan bahkan terjadi hingga tingkat fisiologis, kerusakan otak, penurunan imun, dan lain sebagainya. Kerusakan-kerusakan tersebut terjadi bahkan ketika anak diberikan kebutuhan biologisnya secara teratur. Untuk lebih detailnya silahkan baca artikel dibawah ini.

Baca Juga:

Masalah attachment yang terjadi pada anak sebetulnya bukan hanya akibat diabaikan saja. Dalam bahasa psikologi, masalah pada attachment sering disebut dengan kata insecure attachment. Bentuk dari insecure attachment itu ada dua. Bentuk yang pertama adalah bentuk avoidant, atau secara harifiah menghindar. Bentuk inilah yang muncul ketika anak diabaikan oleh orang tuanya, bentuk ini yang muncul ketika anak tidak menjalin hubungan emosi yang kuat dengan orang tuanya.

Seseorang yang mengalami avoidant attachment, seperti kita ketahui pada artikel sebelumnya, mereka akan sulit untuk menjalin hubungan dengan orang, sulit untuk berteman dengan orang lain, sulit untuk menjalin hubungan romatis dengan pasangannya, sulit untuk mempercayai orang lain, dan mereka cenderung tidak mau bergantung pada orang lain, dan tidak mau orang lain bergantung pada mereka. Mereka adalah orang-orang yang me"non-aktif"kan attachment mereka, sehingga mereka tidak mau menjalin hubungan yang terlalu dalam dengan orang lain.

Bentuk yang kedua dari insecure attachment adalah anxious atau dikenal juga dengan dependent. anxious secara harfiah berarti gelisah, sementara dependent secara harifah berarti ketergantungan. Orang-orang yang mengalami anxious/dependent attachment adalah orang-orang yang berlebihan dalam menjalin hubungan. Bagi orang-orang seperti ini, mereka akan merasa nyaman dengan diri mereka tergantung hubungan pertemanan mereka. Orang yang sangat ketakutan kehilangan "cinta" dari orang-orang sekitarnya, ingin diperhatikan.

Orang-orang seperti ini juga cenderung ambisius dan ingin selalu menang. Mereka seperti itu karena menurut mereka dengan menang dan terus berusaha untuk mencapai ambisi mereka mereka akan mendapatkan perhatian dan kasih sayang dari orang lain. Selain itu, mereka juga menganggap bahwa orang-orang disekitarnya sulit untuk dipahami, dan sulit untuk memahami dirinya. Sehingga orang dengan tipe attachment seperti ini akan sangat sensitif terhadap kritik atau penolakan. Ketika mereka ditolak, mereka akan marah, diri mereka dipenuhi oleh kecemburuan yang cenderung berbahaya.

Orang-orang yang mengalami anxious/dependent attachment adalah mereka yang memiliki orang tua yang terlalu terlibat. Mereka mengalami hal tersebut karena orang tua mereka terlalu mengatur, dan terlalu perfeksionis. Orang tua yang mengasuh dengan cara seperti ini akan menyebabkan anaknya mengembangkan pola anxious attachment. Anak-anak tersebut akan mencari kasih sayang dari orang lain, mereka menyelematkan diri mereka dari mengerikannya orang tua mereka dengan bergabung dengan anak-anak lain.

Kita bisa dengan mudah sebetulnya membedakan apakah kita merupakan orang tua yang terlalu mengatur, atau kita orang tua yang mengatur karena peduli. Orang tua yang peduli biasanya tidak terlalu mengontrol, mereka memang memastikan bahwa anaknya baik-baik saja, terutama ketika orang tua merasa hubungan mereka tidak sedekat dulu. Tapi walaupun demikian, mereka akan membiarkan anak mereka melakukan yang terbaik untuk diri mereka, sambil terus mengawasi tanpa mengontrolnya dengan terlalu ketat.
Sementara orang tua yang terlalu terlibat, adalah orang tua yang terlalu perfeksionis, mereka mengontrol anaknya dengan sangat kuat dan berusaha mengatur agar anaknya menjadi seperti dia. Orang tua dengan tipe seperti ini berusaha untuk mengontrol berbagai aspek kehidupan anak-anaknya. Anak-anak dengan orang tua seperti ini, tidak hanya akan mengembangkan pola attachment yang dependent, mereka juga sering mengembangkan gangguan seperti anorexia dan bulimia, karena mereka terlalu kerasa dalam mengontrol diri mereka, dan mereka ingin selalu terlihat sempurna.

Dari paparan diatas kita bisa melihat bahwa kita sebagai orang tua harus bisa seimbang terhadap anak-anak kita. Karena ketika kita terlalu keras dan terlalu mengontrol mereka, hal itu bukan hal yang baik bagi anak, tapi ketika kita terlalu membiarkan anak juga dan tidak menjalin hubungan emosi yang kuat dengan mereka hal itu juga buruk bagi anak. Kita sebagai orang tua harus bisa menyeimbangkan kedua hal tersebut, kita mengontrol mereka tanpa mereka merasa terbebani, dan kita tetap bisa menjalin hubungan emosi dengan anak-anak kita.

Anak-anak adalah "lampiran" kita, ketika anak kita mengembangkan berbagai perilaku negatif maka kita sebagai orang tua yang akan membayar hal tersebut. Anak adalah tanggung jawab kita, karena itu bagaimanapun kita harus berusaha untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan mereka ke arah yang positif. Orang tua sangat berperan dalam kehidupan anak, hubungan orang tua-anak adalah hubungan sekali seumur hidup dan hubungan yang terus melangkapi hingga akhir hayat mereka.

Akhir kata, semoga artikel ini bermanfaat :)
Jika dirasa bermanfaat silahkan share pada teman-teman ataupun orang-orang yang anda sayangi karena mungkin mereka membutuhkan :D

4 comments:

  1. I'm 15 years old. I was born with HIV my mother passed away because of the HIV infection And I regret why i never met Dr Itua he could have cured my mum for me because as a single mother it was very hard for my mother I came across Dr itua healing words online about how he cure different disease in different races diseases like HIV/Aids Herpes,Parkison,Asthma,Autism,Copd,Epilepsy,Shingles,Cold Sore,Infertility, Chronic Fatigues Syndrome,Fibromyalgia,Love  Spell,Prostate Cancer,Lung Cancer,Glaucoma.,psoriasis,Cirrhosis of Liver, Cataracts,Macular degeneration, Chrons disease,Infectious mononucleosis.,Cardiovascular disease,Lung disease.Enlarged prostate,Osteoporosis.Alzheimer's disease,psoriasis,Bipolar Disorder,Dementia.,Tach Disease,Breast Cancer,Blood Cancer,Colo-Rectal Cancer,Love Spell,Chronic Diarrhea,Ataxia,Arthritis,Amyotrophic Lateral Scoliosis,Stroke,Fibromyalgia,Fluoroquinolone ToxicitySyndrome Fibrodysplasia Ossificans ProgresSclerosis,Weak Erection,Breast Enlargment,Penis Enlargment,Hpv,measles, tetanus, whooping cough, tuberculosis, polio and diphtheria)Diabetes Hepatitis even Cancer I was so excited but frighten at same time because I haven't come across such thing article online then I contacted Dr Itua on Mail drituaherbalcenter@gmail.com/ . I also chat with him on what's app +2348149277967 he tells me how it works then I tell him I want to proceed I paid him so swiftly Colorado post office I receive my herbal medicine within 4/5 working days he gave me guild lines to follow and here am I living healthy again can imagine how god use men to manifest his works am I writing in all articles online to spread the god work of Dr Itua Herbal Medicine,He's a Great Man.  

    ReplyDelete

Silahkan tinggalkan jejak dengan berkomentar

"Mohon untuk tidak memberikan komentar yang berbau SARA,pornografi atau pesan negatif lainnya, karena akan kami hapus dari postingan ini"